Edisi Valentine's Day 2016
Teruntuk dirimu yang sudah bernama,
Selamat Hari Kasih Sayang! Well, aku tahu kamu nggak merayakan Valentine, but thanks for the flowers and chocolate! ♥
Padahal aku nggak kasih kamu apa-apa. Hmmm, kecuali nastar termasuk hitungan, haha. Tanpa cokelat, kayaknya kamu udah kegirangan bisa melahap nastar :D
Aku bukan pacar yang sempurna. Aku punya permintaan yang nggak bisa kamu turutin, yang bikin kita nggak ngomong satu sama lain untuk beberapa hari.
Tapi ada satu momen yang aku nggak bisa lupa.
Waktu itu, kita berada di momen nggak mengenakkan. Kejadiannya pas akhir Januari, dan kamu memutuskan untuk datang ke rumahku. Momen itu terjadi sebelum kamu pulang. You were staring gently at me, and said, "Aku pulang dulu ya, Ncim Honey." Yeah, you called me 'Ncim' with 'Honey'. Kinda weird, but I get used to it. Anyway, tatapan itu... Kalimat itu... Sesuatu yang sesederhana itu mampu meluluhkan hatiku.
Ada suara dalam benakku, 'Hey, can't you see? He really really love you, you know..'
Source Image: Pixabay |
Balik lagi ke momen tadi. Mungkin selama momen-momen nggak mengenakkan itu, sebagian dari diriku menanyakan itu tanpa aku sadari. Dan, momen itu menjawab kegundahanku.
Dan, mudah-mudahan kamu tetap menjadi pria yang:
"...What really matters is that he will love you, that he will respect you, that he will honor you, that he will be absolutely true to you, that he will give you the freedom of expression and let you fly in the development of your own talents. He is not going to be perfect, but if he is kind and thoughtful, if he knows how to work and earn a living, if he is honest and full of faith, the chances are you will not go wrong, that you will be immensely happy." — Gordon B. Hinckley
Salam cinta,
J
Comments
Post a Comment