Analogi Jeruk

Dua-tiga tahun belakangan ini, intesitas saya memakan jeruk semakin jarang. Padahal, jeruk adalah buah favorit saya. Entah sejak kapan saya mulai menggeser posisi jeruk di lidah saya. Mungkin sejak kehadiran potongan-potongan apel 'siap saji' di kulkas saya. Sejak itu pula, buah oranye itu terlihat absen di laci kulkas saya.

Beberapa hari ini saya mulai mengonsumsinya lagi. Ada rasa rindu yang hinggap di hati saya, saat mencicipi jeruk lagi. Jeruk favorit saya, the only one is: Jeruk Mandarin. Ehh, bukan rasis sih, cuma jeruk itu emang enak banget :p Jeruk Pontianak emang enak juga, tapi saya lebih suka mengonsumsinya sebagai jus bukan untuk dimakan.

Rasa manis dan asam adalah perpaduan rasa jeruk yang pas untuk saya. Ini mengingatkan saya pada hubungan pacaran. *dihubung-hubungin :p*

Manis adalah rasa yang hampir disukai banyak orang. Saat pacaran, awal-awal bulan pacaran adalah bagian manis dari pacaran. Sisanya ... asam! #oops Nggak gitu sih. Maksudnya pacaran itu ada manis juga asam. Perpaduan itu membuat statistik hubungan pacaran naik turun. Ini cukup bagus. Mengingat melihat atau mendengar pengalaman, bahkan membaca pengalaman orang-orang yang hubungan pacarannya mempunyai statistik lurus aja biasanya kandas di tengah jalan. Biasanya pepatah hubungan ini adalah "Api dalam sekam".

Bagi sebagian orang, asam adalah tantangan. Orang akan semakin suka dengan rasa asam semakin asam rasanya. Maksudnya, dia tahu asam akan membantunya belajar sesuatu yang tak pernah dipelajarinya hingga ia ingin tahu bagaimana rasa asam yang paling asam. Orang ini akan mengerti bagaimana menghilangkan rasa asam dan bagaimana cara bertahan dengan rasa asam.

Namun, ada juga orang yang benci rasa asam. Mereka mengutuk rasa asam dan jangan sampai mereka merasakan asam lagi. Ini seperti rasa sakit hati. Orang tidak pernah menerima asam, dia tidak akan pernah terbebas dari mengatasi rasa asam.

Intinya, dua rasa itu adalah rasa yang seimbang. Dalam hubungan pacaran, kita harus menerima kelebihan (manis) dan kekurangan (asam) pasangan kita. Bagaimana kita bisa bertahan dengan kedua itu adalah proses pacaran yang sukses.

Tentu saja untuk mendapatkan rasa asam dan manis yang pas, kita perlu menseleksi jeruk dari tampilan luarnya. Tampilan luar jeruk bisa mencerminkan apakah jeruknya akan manis atau bahkan memiliki air yang sedikit. Dalam hubungan pacaran, kita harus menseleksi sebelum memacari Seseorang. Ketika kita tidak tahu 'asamnya' si dia, maka kamu belum cukup teliti dalam memilih.

Tentu saja, memilih jeruk tak hanya satu untuk dibeli. Hal yang sama berlaku dalam pacaran. Kita tidak selalu bertemu dengan orang yang tepat. Salah satu penyebabnya adalah kita tidak teliti saat menseleksi. Ada orang malas menseleksi "jeruk", jadi dia asal membeli hingga dia bolak balik membeli jeruk yang sama. Asam dan tidak memiliki air yang banyak. Ini menyebabkan banyak "jeruk" yang busuk dan dibuang entah ke mana. (J.A)

Comments

Popular Posts