Menggapai dalam Diam

Bagai berada di ladang penuh ilalang, yang ada hanyalah sinar mentari di sore hari,
yang ada hanyalah suara angin berhembus,
yang ada hanyalah awan yang bergerak pelan.

Tak ada yang bisa merasakan keheningan itu,
kecuali aku.

Dan, kamu.

Kaki telanjangku mulai menelusuri tanah yang kering,
sambil menutup mata,
sambil merentangkan tangan;
Menembus ilalang yang bergesekkan karena angin;

Dunia yang selama ini penuh kebisingan,
kini hening;
Itulah pertama kalinya aku merasakan dunia.

Begitu nyata,
meski hanya bisa menggapai angin yang tak tergenggam.



J.A

Comments

Popular Posts