Metta

 Ada segelintir orang yang memang dipertemukan denganmu agar kau bisa merasa dan berpikir bahwa kita adalah seseorang yang unik. Dan, kau tidak sendirian.

Ada perasaan yang campur aduk ketika kau bertemu dengan seseorang yang berpikir sepertimu. Lega, kau tidak sendirian. Bahagia, ada orang lain yang mengerti sudut pandangmu. Nyaman, kau memiliki orang untuk berbagi pengalaman.

Kau seperti bertemu dirimu sendiri di waktu yang tak terduga, dan anehnya adalah waktu yang tepat pula. Kau bisa melihat sebagian dirimu ada dalam dirinya. Auranya begitu mirip denganmu. Mungkin itulah mengapa kau begitu nyaman berada di sampingnya, seakan kau berbagi dunia dengannya. 


Memang ada beberapa orang semacam ini muncul dalam hidup saya. Orang ini salah satunya. Saya sudah beberapa kali bertemu dengannya, tapi baru kali ini saya benar-benar mengerti makna pertemuan kami.

Mungkin saja karena pengalaman kami mirip. Atau, cara pandang kami yang mirip? Atau, cara kami menyelesaikan masalah juga mirip?

Yang jelas, pertemuan kali ini membuat saya semakin kagum dengannya. Ia begitu apa adanya. Kalimat-kalimat yang diucapkannya benar-benar seperti siraman batin yang selama ini saya cari, dan memang sudah saya terapkan selama beberapa waktu ini.

Lalu, ia bilang begini, "You don't have to change. You're beautiful just the way you are."

Mau tidak mau saya tersenyum.

***

"Thank you for everything," kata saya tersenyum tulus padanya.

"You're welcome." Ia membalas senyum saya sama lebarnya.

"I'm so happy now."

"That's good. Tapi nanti bisa saja sedih. But that's okay."

"Yeah," sahut saya mantap.

(*)

With Mr. Guido (28/6/15)


Comments

Popular Posts