Kenapa Harus Menikah? [Part 1]

Dalam hidup, sebagian besar dari kita dituntut untuk memenuhi ekspetasi sosial. Kita harus punya pacar, menikah, dan memiliki sejumlah anak. Pertanyaannya kemudian, apakah memenuhi ekspetasi sosial itu membuat kita yang notabene tuan dari hidup ini bahagia?

Sampai kapan, sih, kita harus terus mendikte kebahagiaan orang lain?

"Kenapa harus menikah?"

Source Image: unsplash.com
Lebih baik mencari jawaban atas pertanyaan ini sebelum akhirnya benar-benar mengikat hubungan dengan seseorang. Sebab, jawaban itulah yang akan selalu menjadi pondasi pernikahan kita sehingga (mudah-mudahan) akan aman saat diterjang badai.

Dan, kalau memang jawabannya adalah 'tidak ada', tidak apa-apa juga. Kita pelan-pelan harus belajar menghargai pendapat orang lain. Lagipula bukankah itu yang selalu ditekankan dalam pelajaran Kewarganegaraan saat kita masih duduk di bangku sekolah: menghargai orang lain?

Jujur, kemarin saya sempat ragu untuk menjawab pertanyaan ini. Namun, sekarang saya menyadari sesuatu yang penting. Meski kita ingin berkata 'tidak ada alasan yang tepat', selalu ada jawaban yang terbuka di hadapan kita saat berada di samping orang yang 'tepat'. 'Tepat' di sini bukanlah seseorang yang sempurna, tapi dia menampakkan dirinya apa adanya dan menerima kehadiran kita dengan tulus tanpa pemaksaan.

Mungkin setiap orang memiliki alasan yang berbeda. Namun, alasan itulah yang harus kita genggam agar kita terlepas dari cengkeraman tuntutan sosial.

Comments

Popular Posts