Move On with Dhamma

Waktu itu dorongan saya ke Vihara kuat sekali dan pas banget temanya berhubungan dengan relationship yang dibawakan oleh Ko Hendra Lim. Sebelum Ko Hendra membahas temanya, kami dibagikan kertas satu per satu dan diminta untuk menuliskan jawaban dari pertanyaan, "Menurutmu apa cara move on yang paling keren?"

Saya membuat empat poin di kertas tersebut.
1. Terima keadaan bahwa terkadang apa yang kamu inginkan berseberangan dengan sesuatu yang kamu butuhkan
2. Kalau ada pertanyaan yang mengganjal dan kamu belum mendapatkan jawabannya, mungkin bukan sekarang waktu yang tepat untuk memperolehnya. Atau, kalau tidak mendapatkannya, ya bukan masalah besar. Ini yang saya pelajari dari penulis favorit saya, Ika Natassa. Di posting sebelumnya, saya quote tulisan dia.
3. Terima semua pikiran dan emosimu baik positif maupun negatif.
4. Percayalah kamu akan bertemu dengan seseorang yang baru lagi. Dan, mungkin dialah yang lebih kamu butuhkan.

Prolog
Back to the topic. Jadi kalau menurut Ko Hendra, sebelum mau move on, kita perlu tahu 5 prinsip CINTA, yaitu:
C: Cintai diri sendiri
I: Impian harus realistis
N: Nolak itu wajar, jadi ditolak itu juga wajar
T: Tiada yang sempurna
A: Akhiri dengan indah

—Saya mencoba menjelaskan pemaparan di atas ya :p—

Mencintai diri sendiri itu artinya kita memperlakukan diri sendiri dengan penuh kasih sayang. Kita nggak menuntut orang lain menyayangi kita dengan cara yang kita inginkan, karena itu nggak mungkin. Jadi kita harus mampu menyayangi diri kita sesuai dengan kehendak kita. Misal, kamu suka diajak pergi nonton. Sebab, diajak pergi artinya kamu merasa disayang. Ya, kalau memang belum punya pacar, kamu bisa mengajak diri sendiri ke bioskop. Bagi yang nggak suka nonton sendirian di bioskop, bisa ngajak teman atau keluarga. Di sini bukan siapa yang mengajak yang penting, tapi menghabiskan waktu dengan orang yang disayang adalah bagian menyayangi diri sendiri. Sebab, kamu nggak mendramatisi dirimu yang nggak diajak nonton.

Impian harus realistis. Kamu nggak bisa mengharap idola K-Pop-mu atau artis kesukaanmu untuk menjadi milikmu. Kalau kamu menginginkan perempuan yang kuat secara spiritual, jadilah pria yang seperti itu agar bertemu dengan perempuan itu. Kamu nggak bisa hanya guling-gulingan di kamar, dan berharap akan bertemu perempuan itu. Atau, kamu harus realistis, kalau orang yang kamu kejar selama tiga tahun nggak pernah menengok ke arahmu sekalipun, untuk apa kamu menghabiskan waktu untuk orang yang tak menghargai perasaanmu?

Nolak dan ditolak itu wajar. Seperti penjelasan di atas tadi, kalau memang dia nggak bisa melihat ketulusan cintamu, justru ditolak itu akan membawamu ke lembaran baru lagi. Atau, kalau kamu memang nggak bisa melihat dirimu bersama orang itu di masa depan, nggak masalah kok menolak. Biar dia dan kamu bisa bertemu dengan orang yang sepadan.

Tiada yang sempurna. Kamu nggak bisa menolak atau memutuskan seseorang berhenti jadi pasanganmu hanya karena kamu merasa ada yang lebih baik darinya. Memang. Kualitas diri seseorang berbeda-beda. Namun, kalau kamu mencari yang terbaik, maka kamu akan kehilangan seseorang yang tepat untukmu. Kamu perlu mencari seseorang yang cocok untukmu, melihat kelebihan-kelebihannya dan tutup mata terhadap kekurangannya (Ngomong gampang, jalaninnya susah haha).

Akhiri dengan indah. Menurut saya, ketika kamu putus dengan cara yang kurang baik, itu akan sulit membuatmu benar-benar move on. Sebab, masih ada emosi atau unek-unek yang belum terselesaikan. Sebaiknya, jika ada perpisahan, dibicarakan apa pun yang mengganjal sehingga kedua belah pihak mampu menyimpan kenangan dan bukan emosi-emosi negatif. Jika kamu memiliki banyak emosi negatif pada mantanmu, itu akan membuatmu sulit untuk beradaptasi dengan pasangan yang baru.

The end penjelasan saya—

Source image: unsplash.com

Move in with Dhamma Hendra Lim
1. Hadapi dan terima
2. Ubah pola pikir
3. Kembangkan kualitas diri

1. Hadapi dan terima
Ketika menghadapi putusnya hubungan dengan orang yang disayang, kita perlu menghadapi dan menerima keadaan chaos itu. Jangan malah lari ke klub, minuman, narkoba, atau pelarian-pelarian lainnya. Itu bukan menghadapi dan menerima keadaan, tapi lari dari keadaan.

Kalau kamu merasa cintamu bertepuk sebelah tangan, ketahuilah bahwa cinta tak bisa dipaksakan. Kalau kamu dicuekin, sudah pasti nggak cinta. Dalam hubungan percintaan, kualitas hubungannya bisa ditentukan dari komunikasi. Kalau nggak ditanggapi, ya kualitas hubungannya buruk—saatnya move on. Kalau komunikasi pada tahap pacaran sudah berupa intrograsi ("Lagi ngapain?", "Udah makan blm?", "Makan apa?" "Makan di mana?") dan tak ada komunikasi yang mendalam, itu tanda kualitas hubungan yang memburuk. Jika tak ada usaha dari kedua belah pihak untuk memperbaiki, lebih baik jangan dipaksakan.

Keluarkan semua emosi dan perasaan. Menangislah.

2. Ubah pola pikir
Kalau kamu sedang menjalin hubungan, pikirkan: 'Jika dia pasangan terbaikmu, kenapa kamu yang selalu berkorban dan mengalah?' Kamu nggak akan bisa menjalani hubungan hanya dengan usaha dari satu orang. Ubah cara berpikirmu, berpisah bukanlah hal yang terburuk. Justru berada di  hubungan yang tak sehat itu lebih buruk.

Jika kamu baru saja putus, jangan mendramatisir. Jangan putar lagu yang sedih-sedih terlalu lama. Atau, nonton drama terlalu sering. Ingatlah, kamu memiliki kualitas diri yang tinggi. Dan, berkata, 'Bukan kamu yang rugi, tapi dia..'

3. Kembangkan kualitas diri
Ketika kamu sudah merasa siap untuk menjalin hubungan dengan orang lain, ingatlah bahwa kunci untuk mendapatkan pasangan idamanmu yang sesungguhnya adalah FOKUSLAH DIRI SENDIRI, misalnya:
♡ Memoles atau mempercantik diri sewajarnya.
♡ Menambah pengetahuan dan kebijaksanaan.
♡ Memperluas pergaulan.
♡ Mengembangkan kualitas spiritual. Ini penting untuk menyeimbangkan emosimu. Ketika kamu tak bisa mengontrol emosi, spiritualmu akan membuatmu tetap tenang.
♡ Memaafkan. Apa pun yang terjadi di masa lalu tak perlu diungkit kembali. Ketika kamu melihat mantan, masih saja melihat sisi negatif darinya, itu berarti kamu belum move on. Atau, kalau kamu masih saja membandingkan mantan dengan apa yang ada di hadapanmu saat ini, kamu juga belum beranjak dari masa lalu. Memaafkan juga berarti meninggalkan situasi-situasi yang tak ideal yang membuat kalian berpisah. Forgiving is the sign of move on.

Buat saya, pemaparan Ko Hendra merangkum apa yang saya hadapi dulu. Untuk itu, saya merasa bersyukur telah move on dengan cara yang sesuai dengan apa yang saya percayai, Dhamma. Meski itu berarti saya sendiri setengah mati menghadapi situasi tak menyenangkan, sendirian. Namun, semua ada harganya kan ;)

Comments

Popular Posts