Inilah Mengapa, Setidaknya Untukku, Mendapatkan Pasangan itu Sulit

Semakin saya mengenal cinta darinya, saya menyadari bahwa dalam menjalin suatu hubungan tak semudah saat pertama kali menginjak tangga ketertarikan.

Tahap Satu: Tertarik
Ketika kau tertarik pada seseorang, itulah modal awal akhirnya kau ingin mengenal seseorang lebih jauh. Saat mengenal lebih dekat, kau mulai menelaah mana hal-hal yang bisa kau terima dan tidak. Di situlah kau mulai mempertimbangkan apakah orang yang sedang dekat denganmu ini cocok untuk dijadikan pasangan.

Memang ada yang menutupi semua keburukannya hingga membutakan pasangannya dan baru mulai terjadi konflik pada pacaran. Namun, ketika kau jujur saat pendekatan, wajar kalau calon pasanganmu itu merasa tak nyaman atau tak cocok dengan dirimu yang kau tampilkan apa adanya itu. Di sinilah banyak terjadi pedekate tanpa kelanjutan jelas. Dari sini jugalah kau seharusnya menyadari bahwa ketertarikan tak selalu berakhir menyukai seseorang. Sering kali faktor ketidaknyamanan yang menjadi alasan utama mengapa sang gebetan kabur terbirit-birit tanpa menengok semua ucapan manis yang pernah ia ucapkan padamu.

Tahap Dua: Menyukai
Ketika calon gebetan mulai menyukaimu, dia mulai menerima segala keunikanmu. Kau yang mungkin bukanlah perempuan paling sempurna yang pernah ditemuinya, tapi dia mulai mempertimbangkanmu sebagai pasangannya. Saat dia mulai mempertimbangkannya, ada faktor lain yang membuat fase pedekate ini juga kandas di tengah jalan. Mulai dari kesiapan mental dan materi kedua belah pihak untuk menjalin hubungan, keluarga yang terbuka dengan hubungan ini, kesibukan kerja atau kuliah, dan hal lainnya. Yang jelas faktor-faktor inilah yang membuat seseorang akan benar-benar mantap menetapkanmu sebagai pasangannya atau malah membuatnya memilih jalan yang lebih aman: cari gebetan baru.

Tahap Ketiga: Mencintai
Ketika gebetan mulai mencintaimu, dia mulai mempertahankan posisimu dalam hidupnya. Sering kali berakhir pada perubahan status menjadi pacar. Di sini kau akan mengalami semua manis-manisnya cinta. Dia seperti pangeran yang kau impikan. Dia memberimu istana. Namun, itu tak lama. Sebab, dongeng tak akan bertahan lama. Seperti putri tidur yang bangun dari tidurnya ketika dicium pangeran, kau akan terbangun dari mimpi dongengmu. Kau akan melihat dia yang tak sempurna yang kau bayangkan. Dia juga manusia yang bisa membuatmu sedih, marah dan kecewa.

Tahap Ketiga: Menyayangi
Saat kau memutuskan untuk menyayangi seseorang, kamu tak lagi mempedulikan seberapa sering kalian beradu mulut, seberapa sering kau menangis untuknya, seberapa sering dia mengabaikanmu, seberapa sering kau berhenti bicara padanya. Kau menyayanginya. Kau ingin mencoba segala hal agar hatimu tetap menyayangi orang itu. Kau ingin bertahan. Ya, di sinilah bisa dikatakan kau benar-benar berkomitmen untuk suatu hubungan. Sebab, kau tahu, kau ingin menghabisi waktu tuamu bersamanya.

Source Image: Pexels.com

Semua yang telah pergi bukan berarti tak pernah menyukaimu. Namun, seperti yang kau lihat, butuh perjuangan hingga sampai kau benar-benar ingin berkomitmen dengan seseorang. Inilah mengapa, setidaknya untukku, mendapatkan pasangan itu sulit. 

Comments

Popular Posts