Fight My Way

Source image: unsplash.com

Kemarin saya baru menamatkan drama Korea berjudul "Fight My Way". Film itu bercerita tentang empat orang sahabat yang punya kehidupan seperti orang dewasa lainnya, tapi akhirnya ingin kembali bermimpi, hanya saja umur jadi salah satu kendalanya. Somehow, cerita ini riil banget dan saya merasa ada koneksi dengan dua tokoh utamanya yang 20 tahun bersahabat, memutuskan untuk pacaran, berpisah karena perbedaan prinsip, tapi tetap saja happy ending.

Ketika seseorang udah kepala dua, pasti ada hal-hal yang menghalangi mereka buat mencapai mimpinya atau mengganti mimpinya dengan mimpi yang lain. Apalagi ketika harus memilih mimpi dan orang yang disayang. Bener-bener pilihan yang sulit. Tapi... kalau itu sampai terjadi dalam kehidupan saya, mungkin saya juga akan mengambil langkah yang sama seperti si tokoh utama perempuan.

Bahwa, ketika ada perbedaan pioritas dalam hubungan, hubungan itu sulit dilanjutkan. Bahwa, cinta nggak mampu benar-benar bisa buat hubungan itu langgeng, kalau nggak ada kesamaan tujuan dalam hubungan. Bahwa, perbedaan tujuan itu sebenarnya bisa disatukan jika ada dua individu yang benar-benar nggak bisa hidup tanpa satu dan lainnya. Ya, kompromi.

Hidup itu nggak pernah bisa selalu seperti apa yang kita inginkan. Tapi ketika perjuangan itu hadir di tengah-tengahnya, pasti ada yang bisa kita lakukan.

Tapi apa yang pergi nggak akan pernah kembali. Apa yang nggak pernah kembali, nggak perlu disesali. Sebab, pada akhirnya semua punya jalannya masing-masing.

Dan, sudah saatnya mencari jalan yang lainnya.

Comments

Popular Posts