Kesunyian

Waktu yang paling tepat untuk mengakhirinya adalah ketika saling tidak bisa membahagiakan. Ketika saling tak bisa memenuhi kebutuhan satu sama lain. Ketika tak jelas arah tujuan. Ketika saling tidak memberi energi positif untuk bertumbuh.

Tapi bukan berarti apa yang pernah ada tidak penting. Bukan berarti apa yang pernah terjadi bukan apa-apa.

Justru sebaliknya.

Tangis diam-diam menjadi rentetan saksi, kemudian bertanya-tanya, "Mengapa terasa sepi meski tak sendiri?"

Tak ada jawabannya—tentu saja.

Sepi bukanlah alasan. Tapi kekosongan itu telah hening terlalu lama hingga terasa biasa tanpa keintiman yang seharusnya.

Kemudian dia berdalih, "Kau tak akan pernah selalu bisa mendapat apa yang kau inginkan."

Ya.

Tapi yang dia tidak tahu adalah...keheningan itu, kekosongan itu... terjebak dalam satu waktu hingga membuat sesak napas.

Dan, begitu mengendurkan apa yang tadinya terasa penting itu.. perlahan bisa menghela napas lega.

Akhirnya... sunyi bukanlah musuh lagi.

Source Image: Unsplash.com

Comments

Popular Posts