Nasihat Pernikahan #1

Source image: unsplash.com

Healthy Marriage
Pernikahan yang sehat hanya bisa dibangun oleh dua orang yang sehat secara emosional. Apakah emosimu sehat? Karena tidak ada hubungan sehat yang bisa dibangun di atas jiwa yang tidak sehat.

Pernikahan bukan tentang sehebat apa Anda sebagai individu. Pernikahan adalah seberapa hebat Anda bisa hidup bersama. Karena berdua itu sulit. Sendiri lebih mudah. Banyak orang menikah tapi hidupnya sendiri sendiri.

Setiap orang punya dunianya sendiri, but how connected are you two? Kita ngga bisa nyambung kalau kita ngga mau mengerti dunia pasangan kita, memosisikan diri untuk mengerti sudut pandangnya.

Apa yang membuat pernikahan menjadi jauh? Do nothing. Gausah lakukan apa apa, maka hubunganmu pasti jadi jauh.

Biasakan mengutarakan apa yang kita sukai, daripada menunjuk pasangan harusnya kamu begini begitu.

Biasakan membicarakan masalah sulit walaupun itu ngga nyaman. Marah dan diam sama buruknya jika masalah tidak diperbaiki. Belajar berkomunikasi dengan baik, bukan hanya meluapkan emosi atau hanya diam saja menarik diri tapi masalah ngga selesai.

Pernikahan perlu kerja keras dan usaha. Usaha untuk memahami pasangan. Usaha untuk peduli apa yang bikin pasangan senang. Berdamai dengan diri sendiri. Toleransi. Adaptasi. Menurunkan ekspektasi. Supaya hidup berdua sama sama happy. Bukan hidup suka suka sendiri.

Repost from Instagram @mayaseptha7: https://www.instagram.com/p/BcMXHwJD6mk/


Changing 
Anda mengubah gaya hidup, misal memilih berpaling pada healthy food. Namun, si dia tetap sama—pemakan segala. Kemudian, nilai-nilai kehidupan yang Anda anut, berkembang menjadi sedemikian mendalam, seperti tiba-tiba rajin beribadah sholat, ke mesjid, mengaji, bersedekah, puasa, ikut belajar melalui pengajian. Sementara, si dia dibiarkan tetap sama.

Siapa nyana, bila suatu saat Anda dan dia merasa tak lagi sama. Bahkan kesukaannya bermain games yang saat pacaran Anda puja-puja kepiawaiannya, saat menikah Anda hujat karena dirasa dia kurang banyak bekerja.

Asing satu sama lain. Tak lagi sesuai. Siapa ya yang berubah?

Ya. Jangan-jangan Anda yang berubah. Terus berkembang. Tak lagi seperti dulu. Kemudian, menyalahkan si dia. Pahahal, Anda yang berubah tanpa turut mengajak si dia ikut serta.

Hey, Man. Berubahlah sama-sama. Bukankah hidup selalu butuh penyesuaian? Bicarakan agar nilai-nilai kehidupan Anda—termasuk gaya hidup—dipahami pasangan. Itu sebab memiliki satu pasangan saja cukup. Maklum butuh seumur hidup untuk saling menyesuaikan diri. Agar Anda dan dia senantiasa selaras. Agar cinta tetap pada tempatnya.


Repost dari @meiranastasia dari sesi sharing @verauli.id: https://www.instagram.com/p/BcMXHwJD6mk/ 

4 Things You Should Never Do to Your Husband
1. Terus-terusan memberi "jalan keluar" setiap ada masalah. Menyebabkan kemampuan problem solver suami jadi memble.
2. Memfasilitasi segala-segalanya, sehingga fungsi suami sebagai pemberi nafkah gak maksimal atau malah berhenti total. Orang gak kerja tetap dilayani, tetap bisa makan, tetap bisa tampil keren.. ngapain kerja?
3. Terlalu dominan dalam mengambil keputusan di rumah tangga. Suami bukan dijadikan teman diskusi tapi eksekutor setiap keputusan istri.
4. Pernah dengar lagu @tulusm yg judulnya "Jangan Cintai Aku Apa Adanya"?. Lagu itu bener banget. Terlalu "mencintai apa adanya" sehingga nggak "menuntut" apa-apa, ini bahaya! Terutama kalau terlanjur menikahi pria cemen.

Saya doakan kamu semua terhindar dari tindakan diatas. Ingat, istri support suami boleh, nyuapin jangan! 😁

 

Repost from @lovecoach.id: https://www.instagram.com/p/BcCq2Q4Bxnf/

Comments

Popular Posts