Metta


Source Image: stocksnap.io

Ada yang bilang, mau hidup lebih baik itu caranya dengan berpikir positif. Dan, inilah yang saya coba praktikkan selama ini. Tapi memang nggak segampang yang ada di ucapan, praktiknya jauh lebih menantang.

Sampai satu waktu saya dengar pemaparan Brenda ieMcRae, seorang murid dan mentor TWIM (Tranquil Wisdom Insight Meditation) dari Vihara Dhamma Sukha yang ada di Amerika Serikat. Brenda bilang, kalau hidup itu juga tergantung apa yang kita rasakan. Tentu saya nggak sepenuhnya menerima kalimat itu bulat-bulat.

Maksudnya gini sih, kalau hidup tergantung apa yang kita rasakan, dan bukan apa yang kita pikirkan dulu... semuanya jadi terbalik dong? Kalau mau bahagia bukan berpikir positif, tapi merasakan perasaan positif..?

Lama kelamaan saya menyadari, perumpamaan ini ada benarnya. Jadinya, kita perlu mengondisikan keadaan bahagia agar kita bahagia, gitu.

Jadi, dari yang saya jalani dari meditasi TWIM ini, saya jadi lebih paham bahwa perasaan bahagia itu bisa kita kondisikan biar kita lebih bisa bahagia.




Sejalan dengan pahaman itu, Matthew Hussey seorang dating coach asal Inggris juga mengungkapkan hal yang sama dalam video di atas, yaitu “…it’s the emotional experience we have of life that determines the quality of our lives."

Kayak kalau banyak emosi negatif yang kita simpen rapet-rapet dari masa lalu, hidup kita tuh juga banyak diliputi emosi marah, sedih, kecewa, takut, khawatir, dsb. Sebaliknya, kalau kita mengganti emosi itu jadi emosi positif, hidup kita bakal ngerasa lebih gampang seneng, nyaman dan bersyukur. Kita bakal lihat hidup itu banyak orang yang baik dan bisa membantu kita dalam mencapai tujuan hidup kita. Well, bukan berarti nggak ada orang jahat. Tapi orang jahat juga, nggak mungkin nggak ada sisi positifnya.

Dalam TWIM, ditekankan bagaimana cinta kasih atau metta bisa jadi alternatif biar kita bisa mengembangkan emosi positif. Sementara, meditasi pemaafan digunakan sebagai alat untuk menanggalkan emosi negatif. Dan, sejauh ini, saya bisa merasakan dampaknya dalam hidup saya.

Pernah juga Judika Idol itu bilang sama Abdul yang lagi berjuang di Indonesian Idol, "Kamu nggak bisa sukses kalau kamu masih menyimpan benci sama Ayah kamu."

Kesimpulannya, sukses mencapai tujuan hidup itu bisa diraih kalau emosi negatif yang kita simpen dalam hati bisa diganti dengan emosi positif. Soalnya, kebencian atau kekecewaan masa lalu cuma bakal bikin kita ketemu sama hidup yang bikin kita benci dan kecewa terus juga. Sebaliknya, emosi positif bakal bikin hidupmu jauhhh lebih indah. Yang dulunya jadi masalah, sekarang lebih tenang menghadapinya.

Seru ya meditasi itu? Insight yang saya dapat memang bukan serta merta dari meditasi, tapi meditasi membuat saya lebih yakin tentang diri sendiri dan bagaimana seharusnya saya menjalani hidup.

Comments

Popular Posts