What is Love? (2018)

Seseorang yang nggak begitu menganggapmu penting dalam hidupnya, akan berkata seperti ini, 'Aku nggak ingin menyakitimu,' sambil menatapmu dengan tatapan memelas dan sorot matanya sedih.

Orang yang peduli padamu adalah orang yang akan mengatakan, 'Aku ingin membuatmu bahagia,' sambil menatap matamu dalam-dalam dan memamerkan senyuman hangat.

Menurutmu, apa beda kedua kalimat itu bermakna sama?

•.❀•.•.❀•.•.❀•.•.❀•.•.❀•.•.❀•

Baru-baru ini, salah satu teman dekat saya bilang, kalau dia akan meluncurkan buku ketiganya pada 24 September 2018 nanti yang berjudul "Maybe Everything". Buku ini tentang hidup, cinta, cinta bertepuk sebelah tangan, patah hati dan bangkit dari keterpurukan hati yang patah.

Source image: instagram.com/alicialidwina_

Saya bertanya padanya, "Jadi, menurutmu cinta itu apa, setelah kamu alami patah hati? Apakah masih sama definisinya?"

Dia menjawab, "Tentu saja nggak. Dulu saya pikir, cinta itu sesuatu yang menakjubkan. Tapi ternyata cinta itu sebuah proses."

"Dulu saya pikir, cinta itu menyakitkan. Sebenarnya cinta nggak menyakitkan. Yang membuat sakit adalah obsesi," lanjutnya.

Saya setuju, lalu menambahkan, "Dulu saya pikir, cinta itu harus diusahakan, tapi usaha akan sia-sia kalau memang nggak ada kesetaraan."

"Love yourself before you fall in love with another. Kalau nggak mencintai dirimu sendiri, kamu akan memproyeksikan kebutuhan cintamu pada orang lain. Jadinya mereka punya tuntutan: 'harusnya mereka mengerti, harusnya mereka sadar kalau..., harusnya mereka baik, harusnya mereka sabar'."

"Tapi tentu saja hal ini nggak bakal terjadi, kalau kita udah belajar mencintai diri sendiri. Jadi, kita punya cinta yang kita butuhkan," katanya lagi.

Sebetulnya, kalimat 'love yourself first' itu sangat, sangat, sangat klise. Betulan! Tapi sebelum kamu memahami cinta sesungguhnya, kamu nggak akan pernah bener-bener ngerti.

•.❀•.•.❀•.•.❀•.•.❀•.•.❀•.•.❀•

Pernah tahu kalau kita hidup bersama energi? Energi ini merupakan sinergi dari perasaan, pemikiran, ucapan dan tindakan kita. Nggak heran kalau kamu nyaman banget berdekatan dengan orang tertentu, karena mungkin dia memiliki energi yang positif atau cocok denganmu. Sementara, ada orang-orang yang kamu hindari, karena ada sesuatu dalam dirinya yang nggak membuat kamu nyaman.

Yap, bener banget. Energimu itu refleksi dirimu sendiri.

Source Image: unsplash.com

Cinta dan kebahagiaan itu berjalan beriringan. Ketika kita nggak merasa bahagia dan sulit mencintai diri sendiri, kamu hanya akan menebarkan energi atau emosi negatif ke orang-orang di sekitarmu. Jelas, ketika kamu nggak mampu membahagiakan dan mencintai dirimu sendiri, kamu akan menyakiti orang lain.

"Katanya, nggak ada orang yang jahat di dunia ini. Hanya ada orang yang terluka, kemudian dia menjadi egois. Dia nggak sadar bahwa keegoisannya itu melukai orang lain," kata saya.

"Make sense. Katanya, semua orang lahir bersih," sahut teman saya itu.

•.❀•.•.❀•.•.❀•.•.❀•.•.❀•.•.❀•

Entah betulan kalimat ini betulan diucapan seorang pengusaha sukses Jack Ma atau bukan, yang jelas saya suka maknanya. Katanya begini, "Bahagia itu terdiri dari dua kata kāi xīn (开心). Kāi artinya buka, dan xīn artinya hati. Artinya, orang yang terbuka hatinya, hidupnya akan lapang. Dihujat, difitnah, atau apalah dia tetap tidak tepengaruh."

Bukalah hati, sayanglah dirimu sendiri, bahagiakan dirimu sendiri;
Bukalah hati, terima dan maafkanlah masa lalu;
Bukalah hati dan sayangilah orang lain seperti 'seorang ibu yang mempertaruhkan jiwanya, melindungi anaknya yang tunggal'

Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu 💗

Comments

Popular Posts